I’tikaf Profetik 2014

Dalam lembaran sejarah peradaban Islam, kita bisa melihat hubungan yang harmonis antara agama dan akal, selama lima abad, dimulai dari abad kedelapan sampai abad ketiga belas masehi. Hal tersebut sangat wajar terjadi, karena dalam Islam, akal sebenarnya mempunyai kedudukan yang amat tinggi dan posisi penting dalam Islam. Substansi Al-Qur’an sebagai sumber utama agama Islam juga menjadi bukti bahwa Islam sangat mengapresiasi ilmu pengetahuan. Misalnya, dalam wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad saw. Kata  Iqra, sebagaimana dijelaskan oleh Quraish Shihab, terambil dari akar kata yang berarti menghimpun. Dari menghimpun, lahir aneka makna seperti menyampaikan, menelaah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca teks tertulis maupun tidak.

Namun bangunan ilmu yang banyak dipelajari dan dikembangkan sekarang ini dianggap lebih cenderung pada Bangunan keilmuan yang dikembangkan di ‘barat’ dan ‘timur’ dibandingkan dengan Bangunan keilmuan ‘islami’. Hal ini menjadi tantangan bagi ummat Islam untuk mensinergikan cara berfikir dan filosofi ilmiah dengan keyakinan transedental yang dimiliki.  Bahkan banyak intelektual muslim yang tidak merasa bahwa bangunan ilmu yang dimilikinya seolah tidak ada hubungannya dengan konsep ilahiyyah yang diyakininya. Oleh karena itu tidak sedikit basis keilmuan para cendekiawan muslim ini berpengaruh pada proses penentuan kebijakan formal dalam kehidupan ummat. Hal ini tercermin dari bagaimana cara pandang terhadap Tantangan kebijakan politik berbasis keilmuan di berbagai bidang seperti perkembangan riset dan teknologi, Birokrasi dan SDM, maupun terkait kebijakan dibidang jaminan sosial, kesehatan, pendidikan.

Disisi lain sebagian ilmuwan sudah berusaha mengembangkan ilmu dan pengetahuan berdasarkan tuntutan Islam diberbagai bidang. Hal ini kemudian menumbuhkan berbagai studi seperti perkembangan dan tantangan ilmu Ekonomi Islami, psikologi islami, ilmu Hukum positif dan syara’, ilmu rekayasa genetik, halal food  dan Bioscience. Perkembangan ini cukup menggembirakan walaupun di satu sisi motivasi dan proses berbagai studi ini dirasa belum integratif dengan tuntutan Ushul Fiqh dan Fiqh dalam perkembangan ilmu yang memberikan pembeda dengan Fiqh “Profetik barat dan timur”. Oleh karena itu para ilmuwan dan calon lmuwan perlu diberikan bekal yang memadai terkait dengan Maqoshid Ilmiyyah dan Maqosyid syariah.

Cara berfikir yang syumul dari para ilmuwan ini diharapkan akan menghasilkan berbagai studi dan Riset baik di bidang Science maupun bidang sosial yang sesuai dengan tuntutan Quran dan Zaman. Itikaf Profetik ini diharapkan memberikan sedikit pemahaman dan motivasi bagi peserta/akademisi untuk melakukan re-evaluasi dan re-orientasi keilmuan yang dimiliki. Wallahu a’lam bi Showwab.

 

Resume Materi

 

TEMA TANTANGAN KEBIJAKAN POLITIK BERBASIS KEILMUAN : BLUEPRINT PERKEMBANGAN RISET DAN TEKNOLOGI
WHY

1.       Peradaban suatu Negara akan maju bila ditopang kuat oleh pengembangan riset dan teknologi

2.       Anggaran riset non APBN dan APBN masih kecil

3.       Cara pandang terhadap ilmuwan

WHAT

1.       Perkembangan riset dan teknologi di Negara lain

2.       Perkiraan anggaran riset

3.       Alur pencapaian riset

HOW

1.     Memperbesar anggaran riset

2.     Memperhatikan kesejahteraan ilmuwan

3.     Mengaplikasikan riset agar memiliki daya guna

 

TEMA PERKEMBANGAN DAN TANTANGAN EKONOMI GLOBAL
WHY

1.       Terjadinya Gap Sejarah pemikiran Ekonomi (The Dark Age abad  1-13

2.       Ancaman ekonomi Kapitalis dan Sosialis

3.       Kalah saingnya ummat Islam dalam kancah persaingan ekonomi global

4.       Perintah kekhalifahan bagi Ummat Islam

5.       Pengelolaan Sumber daya alam

WHAT

1.       Sejarah dan periodesasi Ekonomi

2.       Sistem Ekonomi Islam

3.       Perkembangan study Ekonomi Islam

4.       Tantangan dan hambatan Ekonomi Islam

HOW

1.       Meluruskan sejarah dan pemikiran ekonomi

2.       Sosialisasi dan edukasi system ekonomi Islam

3.       Penguatan pondasi ekonomi syari’ah

4.       Menerapkan kembali prinsip dan system ekonomi syari’ah

5.       Membuka sebanyak-banyaknya institusi syariah

6.       Usaha-usaha untuk mengubah kebijakan ekonmi mikro dan makro agar sesuai dengan system ekonomi Islam

 

 

TEMA PERKEMBANGAN &TANTANGAN ILMU HUKUM POSITIF DAN SYARA’
WHY

1.       Manusia membutuhkan sarana untuk mengatur system kehidupan yang kompleks.

2.       System hukum Indonesia menganut system hukum sekuler peninggalan Belanda.

3.       Usaha-usaha musuh Islam untuk mendiskreditkan Islam melalui jalur politik dan hukum

4.       Penyimpangan pelaksanaan hukum Positif dalam tataran praktik

5.       Besarnya mismatching antara hukum positif Indonesia dan hukum Islam

 

WHAT

1.       Sejarah dan perkembangan hukum positif di Indonesia

2.       Seputar syariat islam

3.       Tentang hukum perdata

4.       Tentang hukum public

5.       Syariat islam di Indonesia

HOW

1.       Mengeinternalisasi nilai kebaikan pada tiap individu, minimal dari diri sendiri

2.       Meningkatkan perjuangan pada level pemerintahan, terutama yang berkaitan dengan pengambil kebijakan agar nilai/hukum Islami tidak tergusur oleh kepentingan lain

3.       Meningkatkan kesadaran belanegara dan belaagama diberbagai level

4.       Membenarkan upaya penerapan hukum positif Indonesia

5.       Menegakkah hukum Islam secara bertahap dan berkesinambungan.

 

TEMA PERKEMBANGAN & TANTANGAN ILMU ILMU PSIKOLOGI ISLAMI
WHY

1.       Niat dari psikologi modern yang hanya memuaskan syahwat

2.       Filosofi psikologi modern yang ateis dan sekuler

3.       Ketidakpercayaan pemikiran modern pada hal yang bersifat Ghoib

4.       Ilmu psikologi Islami baru berkembang pada tataran wacana dan belum pada tataran praktik

5.       Pemisahan antara Islam dengan ilmu oleh sebagian muslim

WHAT

1.       Ilmu psikologi yang bersumber dari dan sesuai dengan Ajaran Islam

2.       Mempelajari fitrah manusia dan hakikat kehidupan manusia yang Islami

3.       Unsur hawa nafsu : naluri, kebutuhan, keinginan, dendam

4.       System pengembangan diri manusia dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan diri manusia

 

HOW

1.       Meluruskan niat dari psikologi menuju taqorrub Ilallah

2.       Mengembalikan filosofi dasar psikologi agar sesuai Islam

3.       Memperluas dan intensifikasi dari edukasi dan sosialisasi psikologi Islam

4.       Mendakwahi pakar-pakar psikologi yang masih menyimpang

5.       Membuat lembaga-lembaga konsultasi, self-helaing, dan lainnya yang berkaitan dengan psikologi Islami

6.       Membuat langkah perbaikan strategis pada level penyusun ilmu psikologi di pemerintahan

7.       Mengadvokasi dukungan pada pengembangan ilmu psikologi Islam terutama pada tataran praktek

8.       Membuka sekat pemisah antara ilmu psikologi dan Islam yang ada di institusi pendidikan sekuler

9.       Mendorong institusi pendidikan Islam untuk menumbuhkembangkan psikologi Islam